Contoh Laporan Hasil Wawancara
A.
Tema
: Minat siswa untuk membaca buku di perpustakaan.
B.
Narasuber
: Elok Lokawati, S.Pd. M.Si (Petugas Perpustakaan)
C.
Waktu
:
a.
Hari : Kamis
b.
Tanggal : 19 Maret 2015
c.
Pukul : 13.30 – 14.00
D.
Tempat
: Perpustakaan MAN Bangkalan
E.
Pewawancara: 1. Dzahaby Razan (02)
2. Ibnu Asro Putra (06)
F.
Dialog
Wawancara :
Penanya : “Assalamualaikum
Wr. Wb.”
Narasumber : “Waalaikumsalam
Wr. Wb.”
Penanya : “Kami dari kelas 11 akselerasi
ingin mewawancarai ibu seputar Minat siswa dalam membaca buku di perpustakaan.
Apakah ibu ada waktu?”
Narasumber : “Ya tentu.”
Penanya : “Terima kasih, Ibu. Baiklah
pertanyaan pertama, dari mana saja buku buku ini?”
Narasumber : “Bisa dari Bantuan, dari Kanwil, beli
sendiri, hadiah dari Alumni. Ada juga dari infaq dari Kelas tiga yang sudah
lulus.”
Penanya : “Apakah
infaq tersebut diwajibkan atau secara kesadaran siswa sendiri?”
Narasmber : “Sampai selama ini memang diwajibkan
infaq buku. Tapi biasanya, siswa itu kesulitan untuk mencari buku. Sehingga,
setiap kelas hanya membayar sesuai ketentuan dan petugas perpus yang akan
membelikan bukunya. Biasa dalam bentuk fiksi, bukan buku pelajaran. “
Penanya : “Apakah yang dilakukan pihak
perpustakaan untuk menjaga buku sebanyak ini?”
Narasumber : “Salah satunya dengan memberi label.
Disetiap buku, diberi label tersendiri. Di setiap label tercantum nomor
klasifikasi, inisial pengarang, dan huruf depan dari judul. Jadi, denagn adanya
Label, kita dapat meletakkan sesuai dengan nomor. Selain itu, setiap peminjaman
dan pengembalian buku dicatat supaya tidak hilang.”
Penanya : “Apa saja
hal yang harus dipatuhi ketika membaca buku di Perpus?”
Narasumber : “Pinjam kembali harus melalui sirkulasi,
jadi ada catatan pada buku peminjaman. Selain itu, disini tidak boleh ramai dan
membuat gaduh, meletakkan kembali buku yang sudah dibaca dengan rapi.”
Penanya : Apa saja
hal yang harus dipatuhi ketika siswa meminjam buku dari perpus?”
Narasumber : “Apabila buku pelajaran bisa 1 tahun,
selain buku pelajaran hanya 3 hari. Kalau lebih dari 3 hari, didenda.”
Penanya : “Bagaimana cara mengembalikan buku?”
Narasumber : “Buku bisa dikembalikan ke petugas perpus.
Selain itu juga bisa dikembalikan kepada OSIS bagian perpus.”
Penanya : “Buku apa
saja yang boleh dipinjam?”
Narasumber : “Buku pelajaran dan non-fiksi, seperti
karya umum. Bukan hanya buku pelajaran.”
Penanya : “Apa yang harus dilakukan siswa
apabila dia menghilangkan atau merusak buku yang dia pinjam?”
Narasumber : “Ada sanksinya. Misalnya bukunya hilang,
jadi siswa harus mengganti uang sebesar harga buku. Kalau rusak, bisa
deperbaiki.”
Penanya : “Buku
apakah yang sering dibaca oleh siswa?”
Narasumber : “Yang pertama buku pelajaran. Selain itu
buku non fiksi, seperti novel. Tapi novel novel disini islami.”
Penanya : “Apakah
tidak ada novel selain yang islami?”
Narasumber : “Ada, tapi
mungkin bisa dihitung.”
Penanya : “Kapan
biasanya perpustakaan ini ramai dikunjungi?”
Narasumber : “Biasanya jam istirahat. Selain itu, pada
saat jam pelajaran kosong dan tidak ada tugas, siswa biasanya ke sini untuk
membaca.”
Penanya : “Apa yang dilakukan pihak
perpustakaan untuk menarik minat siswa untuk membaca?”
Narasumber : “Yang pertama penataan ruang yang rapi,
agar pengunjung (siswa) dapat merasa nyaman. Selain itu, kita juga menyediakan
buku-buku yang diminati siswa. Seperti buku pelajarannya up to date,
sesuai kurikulum yang berlaku dan juga buku buku yang menarik.”
Penanya : “Apakah tidak ada program untuk
meningkatkan minat siswa untuk membaca?”
Narasumber : “Biasanya, program seperti itu, diadakan
oleh OSIS, seperti lomba mebuat artikel, mebuat cerpen, KTI, dan sebagainya.
Itu semua sudah dilakukan oleh anak OSIS. Merekalah yang meprogramkan.”
Penanya : “Apakah
jenis buku bacaan semakin bertambah atau tidak?”
Narasumber : “Tentunya
iya. Karena setiap tahun selalu update.”
Penanya : “Selain
untuk tempat membaca, apakah fungsi dari perpustakaan?”
Narasumber : “Selain untuk tempat membaca, Perpus juga
bisa digunakan sebaigai tempat KBM. Jadi, misalnya ada guru yang ingin belajar
disini, tempatnya ada. Misalnya apabila memerlukan literatur buku yang
jumlahnya sedikit, bisa dipinjamkan disini lalu dikembalikan lagi. Jadi buku
itu tidak keluar.”
Penanya : “Menurut Ibu, Bagaimana
perkembangan minat siswa MAN dalam membaca buku di perpustakaan.”
Narasumber : “Semakin lama semakin meningkat. Jadi,
mereka antusiasnya untuk ke perpustakaan menjadi lebih baik.”
Penanya : “Terima kasih, Ibu, atas waktunya.
Apabila ada kesalahan dan tutur kata yang kurang brekenan, kami mohon maaf.”
Narasumber : “Ya,
sama-sama”
Penanya : “Assalamualaikum
Wr. Wb.”
Narasumber : “Waalaikumsalam
Wr. Wb.”
G.
Hasil
wawancara
Elok
Lokawati, S.Pd, M.Si. Itulah nama beliau. Beliau adalah salah satu guru biologi
yang mengajar di MAN Bangkalan. Beliau dikenal sebagai guru yang sangat baik
terhadap orang lain. Selain mengajar sebagai guru biologi, ternyata beliau juga
memiliki kedudukan yang cukup penting di MAN, yaitu salah satu staf
perpustakaan MAN. Beliau yang mengurusi segala kebutuhan perpustakaan di MAN.
Pagi itu, sekitar pukul sepuluh,
kami pergi ke kantor guru. Kami hendak membuat janji dengan Bu Elok Lokawati.
Namun, setelah mencarinya disana, kami tidak menemukannya disana. Jadi, kami
memutuskan untuk mencobanya lagi nanti siang. Setelah hari mulai beranjak
siang, kami mencarinya kembali di kantor guru. Namun, kami tak dapat
menemukannya lagi. Jadi, kami memutuskan untuk bertanya pada seorang guru. Kami
diberitahu bahwa Bu Elok berada di perpus. Lalu kami segera pergi kesana. Dalam
perjalanan, kami bertemu dengan Halimatus Syakdiyah dan Qurrotu Aini yang juga
ingin mewawancarai Bu Asmiati, seorang guru biologi.
Pertamanya, kami tidak menemukan
beliau di perpustakaan. Namun setelah bertanya ke Bu Jauhar, ternyata Bu Elok
masih sholat. Lalu Bu jauhar pergi keluar. Jadi kami menunggunya
diperpustakaan. Kami menunggunya sangat lama. Jadi, Haby pergi keluar dan
bermain bola sebentar, sementara aku membaca buku di perpustakaan itu. Setelah
lama menunggu, Bu Elok tak kunjung keluar juga. Lalu Bu Jauhar datang dan kami
meminta tolong ke beliau untuk memanggilkan Bu Elok. Setelah dipanggil,
akhirnya kami dapat bertemu dengan beliau. Kamipun memulai wawancara.
Pada saat wawancara, suara Bu Elok sangat lah pelan. Kami khawatir
suaranya tidak terdengar di perekam suara. Meskipun begitu, kami tidak berani
untuk mengingatkan beliau, takut apabila beliau tersinggung. Jadi kami teruskan
saja wawancaranya. Wawancara tersebut berjalan dengan lancar meskipun kami lupa
untuk menanyakan sosok beliau. Akhirnya wawancara tersebut selesai. Setelah itu
kami kembali ke kelas untuk mencoba hasil wawancara. Untungnya masih dapat
terdengar, jadi kami tidak perlu mengulang kembali wawancaranya.
Menurut Beliau, sekian banyak buku
di perpustakaan sebagian berasal dari bantuan dan juga membeli sendiri. Bantuan
buku di perpustakaan dapat berasal dari berbagai sumber, misalnya dari Kanwil,
dari alumni, maupun dari infaq dari kelas tiga. Sampai saat ini, infaq buku
untuk kelas tiga yang sudah lulus memang diwajibkan. Meskipun buku infaq
tersebut untuk perpustakaan, tapi biasanya, buku buku itu merupakan buku fiksi,
bukan buku pelajaran. Jadi tak heran apabila buku diperpustakaan sangat banyak
dan beragam.
Untuk menjaga buku sebanyak ini,
pihak perpustakaan memberi label pada setiap buku untuk mempermudah dalam
meletakkan dan menata buku. Selain itu, pihak perpustakaan juga mencatat setiap
peminjaman dan pengembalian buku dengan cermat agar tidak ada buku yang hilang.
Selain itu, menurut narasumber, terdapat beberapa tatatertib baik dalam membaca
buku di perpustakaan maupun dalam meminjam buku, seperti pinjam-kembali buku
harus dicatat, tidak boleh ramai, meletakkan buku yang sudah dibaca, apabila
buku terlambat dikembalikan, maka akan didenda sesuai lama keterlambatan.
Selain itu, Bu Elok mengatakan bahwa apabila ada buku yang hilang, maka siswa
itu harus menggantinya dengan uang sebesar harga buku yang dihilangkan.
Narasumber mengatakan, Perpustakaan
di MAN ini terdapat banyak sekali macam macam buku yang dapat dibaca maupun
dipinjam, seperti buku pelajaran, novel maupun karangan umum. Novel disini rata
rata bernuansa islami. Perpustakaan ini biasanya ramai pada saat jam istirahat.
Selain itu, menurutu beliau, ada juga beberapa siswa yang pergi ke perpustakaan
ketika ada jam pelajaran kosong.
Narasumber mengaku bahwa pihak
perpustakaan telah melakukan berbagai cara untuk meningkatkan minat siswa MAN
Bangkalan, diantaranya Menata perpustakaan sedemikian rupa agar siswa merasa
nyaman berada di dalamnya. Selain itu, pihak perpus berusaha untuk menyediakan
buku-buku yang up to date, sehingga diharapkan para siswa lebih tertari
untu membaca buku. Narasumber juga mengakui bahwa pihak OSIS juga membantu
untuk meningkatkan minat siswa dengan cara mengadakan beberapa event, seperti
lomba membuat artikel, cerpen maupun KTI.
Selain untuk tempat membaca,
narasumber menuturkan bahwa perpustakaan juga dapat digunakan sebagai tempat
berlangsungnya KBM. Jadi, apabila ada guru yang ingin belajar disini, tempatnya
sudah tersedia. Selain itu, jika memerlukan buku literatur yang jumlahnya
sedikit, bisa diinjamkan lalu dikemblaikan lagi di perpustakaan. Jadi buku
tidak keluar. Ketika ditanya bagaimana perkembangan minat siswa MAN dalam
membaca, narasumber megatakan bahwa terjadi peningkatan dari tahun ke tahun.
Antusiasme para siswa juga menjadi lebih baik.
Komentar