Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2015

Karakter Dari Batik Madura

Batik, mungkin Sebagian besar masyarakat telah mengenal batik Madura sebagai batik dengan karakter yang kuat, yakni memiliki ciri bebas, dengan warna-warna yang berani (merah, kuning, hijau terang). Namun jarang yang tahu bahwa batik Madura memiliki mungkin lebih dari seribu motif dan kebanyakan yang beredar di pasar adalah batik-batik Madura pasaran Sebagai sebuah bentuk karya seni budaya,  batik  Madura banyak diminati dan digemari oleh konsumen lokal dan internasional. Dengan bentuk dan motif yang khas batik Madura mempunyai keunikan tersendiri bagi para konsumen. Corak dan ragamnya yang unik dan bebas, sifat produksinya yang personal dikerjakan secara satuan, masih mempertahankan pembuatan tradisional, ditulis dan diproses dengan cara-cara tradisional dan senantiasa menggunakan bahan pewarna alami yang ramah dengan lingkungan. Sejarah mencatat Madura merupakan produsen  batik  dan jamu yang cukup terkenal. Yang mem

Tari Topeng Madura

Konon, topeng dikatakan sebagai bentuk kesenian yang paling tua, karena topeng pada masa lalu dipergunakan oleh penganut animesme dan Hinduisme ketika mengalami sesuatu yang mengkhawatirkan, seperti ; bencana alam ataupun penyakit. Pada masa itu topeng digunakan sebagai media untuk berhubungan dengan alam ghaib, dengan para penguasa alam lain, dengan roh-roh nenek moyang. Pementasan Topeng pada jaman itu dimaksudkan agar mampu berdamai sekaligus mengusir roh-roh jahat yang mengganggu kehidupan mereka. Selain ludruk, topeng merupakan bentuk teater rakyat yang paling populer di dataran pulau Madura. Menurut babad Madura yang ditulis pada abad 19, topeng dalang pertama kali dikembangkan pada abad ke-15 di desa Proppo, kerajaan Jambwaringin, Pamekasan pada masa pemerintahan Prabu Menak Senaya. Menurut cerita bahwa Prabu Menak Senaya inilah, yang pertama kali menumbuhkan topeng di wilayah Madura, karena bukti-bukti keberadaan topeng di daerah Proppo banyak diketemukan. Yang dijad

Busana Tradisional Madura

Madura yang kita kenal selama ini mungkin hanya sebatas sate madura dan penjualnya yang memakai baju kaos garis merah putih dan celana longgar bewarna hitam. Selain itu citra negatif yang tergeneralisir tanpa sengaja. Namun, jika kita melihat lebih jauh, Madura memiliki kebudayaan yang unik. Melalui gaya busana tradisionalnya, saya ajak Anda untuk melihat lebih jauh mengenai Kebuadayaan Madura. Pakaian yang saya sebutkan diatas, biasa disebut baju pesa’an. Sebenarnya baju pesa’an ini baru dapat dikatakan lengkap bila si pemakai juga menggunakan; tutup kepala dan kain sarung. Konon pakaian (kaos bergaris) yang diperuntukan bagi laki-laki kebanyakan (rakyat biasa) ini terpengaruh oleh cara berpakaian pelaut dari Eropa Bentuk baju yang serba longgar dan pemakaiannya yang terbuka melambangkan sifat kebebasan dan keterbukaan orang Madura. Kesederhanaan bentuk baju ini pun menunjukkan kesederhanaan masyarakatnya, teguh dan ker

Pasar Kamis

Pada dasarnya, pasar dibagi menjadi dua, yaitu pasar modern dan pasar tradisional. Tapi, di Madura berbeda. Selain dua pasar itu, Madura membagi lagi pasar tradisional itu, salah satunya pasar mingguan. Pasar mingguan ini diadakan satu kali seminggu. Meskipun begitu, mingguan ini dilakukan setiap hari, di tempat yang berbeda beda. Nama pasar itu dinamakan sesuai hari pasar itu diadakan. Salah satunya, sebuat saja pasar kamis. Pasar kamis merupakan salah satu pasar mingguan yang ada di Madura. Pasar kamis ini terletak di kecamatan socah, lebih tepatnya di depan kuburan cina di socah. Perlu diketahui, pasar ini berada tepat dibelakang pasar baru socah. Jadi kita juga bisa lewat pasar socah, daripada lewat jalan raya. Letak psar ini cukup stategis karena berada di depan jalan raya. Jadi siapapun yang pergi ke kamal ataupun sebaliknya, mereka bisa singgah sejenak disana. Pasar mingguan yang satu ini dibuka pagi-pagi dan tidak akan bertahan lama. Biasanya paling lama, pasar ini t