Contoh teks Eksposisi dan teks Pidatonya
Teks Eksposisi
Mirisnya Pendidikan
di Indonesia
Pendidikan
di Indonesia saat ini sungguh miris. Banyak sekali kelemahan-kelemahan
indonesia di bidang ini. Jika dibandingkan dengan negara maju, pendidikan di
Indonesia sangat lah jauh dari kata maju. Meskipun Indonesia memiliki jam
belajar yang relatif lama, namun tidak bisa dipungkiri kualitas pendidikannya
masih sangat rendah. Seperti kata orang bijak, kualitas mengalahkan kuantitas.
Mirisnya
pendidikan di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya KKN.
Banyak sekali pendidikan di Indonesia yang telah terinfeksi virus yang satu
ini. Siswa siswa diwajibkan untuk membeli buku, alat tulis atau apapun itu,
yang sebenarnya siswa tidak membutuhkannya. Bahkan, ada pula orang tua yang
rela ‘menyumbang’ dengan uang yang tidak lah sedikit hanya agar anaknya masuk
di sekolah tersebut. Akibatnya, anak yang lebih pintar, yang seharusnya sudah
bisa masuk sekolah itu, telah tergantikan oleh anak yang telah ‘menyumbang’.
Tidak
hanya itu, menurut saya, pendidikan di Indonesia memiliki banyak sekali mata
pelajaran yang harus dikuasai oleh siswa dan tak jarang pula memiliki tolak
ukur yang terlalu tinggi untuk siswanya. Hal itu menyebabkan kerumitan tersendiri
bagi anak didik di Indonesia.
Lebih
parahnya lagi, siswa siswi di Indonesia telah salah paham tentang esensi
sebenarnya dari pendidikan. Mereka beranggapan bahwa orang yang baik akan
mendapat nilai yang baik pula. Hal itu menyebabkan sang anak lebih berorientasi
dengan nilai daripada ilmu yang diperoleh.
Yang ada di pikiran mereka hanya nilai, nilai, dan nilai. Mungkin ini
lah salah satu penyebabnya di Indonesia terdapat banyak sekali tikus tikus
kantor.
Kurikulum
pendidikan di Indonesia (baca: K13) pun memiliki banyak sekali kekurangannya.
Entah itu dari segi kematangan, buku yang belum merata, maupun guru yang belum
siap. Aktifis sekolah tanpa batas, Bambang Wisudo, mempertanyakan kesiapan
pemerindah dalam menyusun K13. Pemerintah terkesan memaksakan K13 segera
diterapkan tanpa melihat kondisi lapangan. Dijelaskan Bambang, untuk menerapkan
K13 dibutuhkan waktu yang lama dan pengamatan yang sempurna agar kurikulum
dapat berjalan dan meningkatkan kualitas pendidikan. “untuk menyusun dan
menerapkan kurikulum minimal butuh empat tahun. Kalau yang sekarang terkesan
pada sistim kebut semalam saja.” Tegasnya. (m.radarpena.com, 1 Oktober 2014)
Sedih
sekali melihat pendidikan di Indonesia sekarang. Pendidikan di Indonesia sangat
lah rapuh, lemah, dan pastinya tidak kokoh. Oleh karena itu, kita sebagai
generasi penerus bangsa memiliki satu tujuan yang sama. Yakni, meningkatkan
kualitas pendidikan di Indonesia agar mencetak pribadi yang berintelek dan berakhlak, bukan koruptor-koruptor.
Teks pidato :
Assalamu’alaikum
Wr. Wb.
Sebelumnya,
marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah swt. karena
limpahan kasih sayangnya kita diberi kesempatan untuk bisa berkumpul di sini
dalam keadaan sehat. Sholawat dan salam kita haturkan ke junjungan kita Nabi
Muhammad saw.
Hadirin
yang berbahagia.
Pendidikan
di Indonesia saat ini sungguh miris. Banyak sekali kelemahan-kelemahan
indonesia di bidang ini. Mirisnya pendidikan di Indonesia disebabkan oleh
beberapa faktor, salah satunya KKN. Banyak sekali sekolah yang telah terinfeksi
virus yang satu ini. Dan tidak jarang pula, baik siswa maupun orang tua yang
mau tidak mau melakukan KKN hanya untuk mendapat derajat yang tinggi. Tak hanya itu, pendidikan di indonesia juga
memiliki terlalubanyak mata pelajaran dan memiliki tolak ukur yang terlalu
tinggi bagi siswa. Tak ayal lagi, hal itu menyebabkan kerumitan tersendiri bagi
siswa.
Teman
teman yang saya sayangi.
Banyak
sekali teman teman kita yang salah paham tentang esensi sebenarnya dari
pendidikan. Sebenarnya pendidikan itu adalah suatu proses untuk mendapatkan
suatu ilmu. Mereka berpendapat kalau pendidikan itu lebih mengarah ke nilai
daripada ilmu yang mereka peroleh. Itulah hal yang perlu kita luruskan. Dalam
hal itu, K13 mencoba untuk meluruskan,
meskipun tidak bisa dipungkiri bahwa K13 masih belum matang. Meskipun K13
memiliki kelebihan tersendiri dibanding KTSP 2006, tapi K13 masih memiliki
banyak kekurangan yang harus di rampungkan terlebih dahulu.
Teman
teman yang saya sayangi.
Melihat
kondisi pendidikan Indonesia ini, saya kira kita, sebagai generasi penerus
bangsa, memiliki satu tujuan yang sama, yakni memajukan kualitas pendidikan di
Indonesia agar kelak Indoensia dapat bersaing dengan negara yang lain.
Demikian
lah sedikit wacana yang bisa saya sampaikan. Apabila terdapat kesalahan baik di
tutur kata maupun perbuatan, saya mohon maaf. Akhir kata,
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Komentar